Kamis, 19 November 2020

Kemasyhuran Candi Borobudur Di Mata Dunia

Borobudur ialah candi Budha Mahayana abad ke-9 di Kabupaten Magelang, tidak jauh dari kota Muntilan, Jawa Tengah, Indonesia. Ini merupakan kuil Budha terbesar di dunia. Candi ini terdiri dari sembilan platform bertumpuk, enam persegi dan tiga bundar, diatapi kubah pusat. Itu dihiasi dengan 2.672 panel relief dan 504 patung Buddha. Kubah tengah dipenuhi oleh 72 patung Buddha, masing-masing duduk di dalam stupa berlobang. Dikonstruksi pada abad ke-9 pada masa pemerintahan Dinasti Sailendra, desain candi mengikuti arsitektur Buddha Jawa, yang menyeleralaskan pemujaan leluhur asli Indonesia dan konsep Buddha untuk mencapai Nirwana. Candi ini menunjukkan pengaruh seni Gupta yang mencerminkan pengaruh India di wilayah tersebut, namun terdapat cukup banyak adegan dan elemen asli yang dipadukan untuk membuat Borobudur menjadi khas Indonesia. Monumen tersebut ialah tempat pemujaan bagi Sang Buddha dan tempat ziarah umat Buddha. Perjalanan peziarah dimulai dari dasar monumen dan mengikuti jalan di sekitar monumen, naik ke puncak menyusuri tiga tingkat simbolik kosmologi Buddha: Kamadhatu (dunia keinginan), Rupadhatu (dunia bentuk) dan Arupadhatu (dunia tidak berbentuk). Monumen memandu peziarah melalui sistem tangga dan koridor yang luas dengan 1.460 panel relief naratif di dinding dan langkan. Borobudur memiliki salah satu ansambel relief Buddha terbesar dan terlengkap di dunia. Candi Borobudur : Peninggalan Nabi Sulaiman Di Tanah Jawa Indonesia?


Bukti menunjukkan bahwa Borobudur dibangun pada abad ke-9 dan kemudian ditinggalkan menyusul berkurangnya pengaruh kerajaan Hindu di Jawa pada abad ke-14 dan konversi orang Jawa ke Islam. Pengetahuan di seluruh dunia tentang keberadaannya dipicu pada tahun 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang saat itu adalah penguasa Inggris di Jawa, yang diberi tahu lokasinya oleh penduduk asli Indonesia. Borobudur sejak itu dilestarikan melalui beberapa penyesuaian. Proyek perbaikan terbesar dilakukan antara tahun 1975 dan 1982 oleh pemerintah Indonesia dan UNESCO, diikuti dengan pencatatan monumen sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Borobudur merupakan candi Budha terbesar di dunia, dan memiliki peringkat dengan Bagan di Myanmar dan Angkor Wat di Kamboja sebagai salah satu situs arkeologi diminati di Asia Tenggara. Borobudur tetap terkenal untuk ziarah, dengan umat Buddha di Indonesia merayakan Hari Waisak di monumen tersebut. Borobudur adalah satu-satunya objek wisata yang paling banyak dikunjungi di Indonesia. Kemasyhuran Candi Borobudur Di Mata Dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar